Menguak Misteri Hizbullah

Posted by Fursan Allail On 19:07 | No comments

Pertengahan Juni 2006 lalu, Palestina dibombardir teroris israel. Penjajah zionis melakukan itu dengan dalih mencari seorang tentaranya yang ditahan di wilayah palestina. Saat itu, palestina yang kini dikendalikan hamas harus berjuang sendiri. Perdana menteri palestina, ismail haniyyah, dengan nada getir berkata,’ kemanakah dunia? Kemanakah PBB? Mengapa dunia tak mengutuk kekejaman israel?
Dalam tempo sebulan agresi israel, tepatnya 18 juli 2006, lebih dari 85 nyawa warga sipil telah melayang. Ratusan lainnya terluka. Puluhan rumah hancur. Lembaga pendidikan seperti universitas islam gaza juga jadi sasaran israel. Lebih gila lagi, delapan menteri hamas dan 25 anggota parlemen palestina diculik dan ditahan.
Tanggal 12 juli 2006, tiba- tiba hizbullah tampil menjawab kegetiran haniyyah. Milisi yang berpusat di selatan lebanon ini menyerang konvoi tentara israel. Delapan serdadu zionis terbunuh dan dua lagi ditawan.
Mulanya israel bereaksi dengan mengajak hizbullah bertukar tawanan. Dua tentara israel bernama ehud goldwasser dan eldad regev ditukar dengan beberapa warga lebanon, suriah dan arab yang sekarang berada di penjara israel.
Tanpa diduga hizbullah menolak tawaran agresor israel itu.
Israel pun melancarkan agresi ke lebanon, dan dalam waktu yang sama tetap pula membombardir gaza dan tepi barat. Tentara zionis bahkan terlibat perang terbuka dengan pejuang hizbullah, yang sungguh diluar dugaan israel, begitu sulit ditaklukkan.
Kawasan selatan lebanon hancur lebur akibat bom- bom pesawat tempur israel. Sampai saat itu, sekitar 1000 warga sipil lebanon tewas, ratusan luka- luka dan ribuan orang mengungsi.
Israel yang didukung penuh oleh amerika serikat tampak kepayahan. Ratusan tentaranya tewas, sementara milisi hizbullah yang gugur tak seberapa jumlahnya. Tawaran gencatan senjata dari PBB pun diterimanya, meski penjajah ini tak terus melakukan serangan.
Warga dunia terperangah dengan kehebatan hizbullah. Keberhasilannya memukul israel mematahkan mitos bahwa israel begitu hebat dan tak mungkin terkalahkan oleh negeri- negeri timur tengah. Tak heran bila warga lebanon yang pulang dari kamp- kamp pengungsian mengelu- elukan hizbullah dan pimpinannya, sayyed hasan nasrallah

Embrio hizbullah
Dalam bahasa arab, hizbullah berarti partai allah. Hizbullah adalah partai politik di lebanon yang mewakili komunitas syi’ah. Syi’ah sendiri bermakna “mereka yang menyatakan bahwa Ali Bin Abi thalib lebih utama daripada seluruh sahabat dan lebih berhak memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin. Demikian pula anak cucu sepeninggalnya .“ < al fishal fil milali wal ahwa wan nihal, 2/113, karya ibnu hazm >
Celakanya banyak pengikut syi’ah yang mencela sahabat- sahabat selain ali radiallahuanhua. Karena sikap inilah, imam hambali sampai pernah berkata,” aku tidak melihat dia (orang yang mencela abu bakar. Umar dan aisyah) itu orang islam.”
Warga kelas dua
Lebanon adalah negara arab yang unik. Rakyatnya terdiri atas berbagai latar belakang agama. Mulai dari kristen dengan segala kkelompok gerejanya seperti maronit yang dominan, ortodoks dan katolik, hingga muslim sunni, syiah dan druze. Paling tidak ada 18 kelompok agama di lebanon.
Kemajemukan ini membuat pemerintah lebanon harus membangun sebuah sistem yang bisa menyatukan berbagai kelompok. Sayangnya bukan keharmonisan yang dicapai oleh sstem tersebut, malah lebih banyak memihak kaum kristen manorit.
Kaum kristen manorit merasa menjadi tuan rumah di lebanon. Padahal jumlah mereka pada awalnya kurang dari 30 %. Jumlah dominan kala itu justru muslim sunni. Namun kelompok kristian maronjtes memiliki pengaruh yang lebih besar daripada sunni.
Pada awal abad ke 20, kaum syiah masih menjadi golongan paling minoritas dan lemah. Mereka paling terbelakang dalam hal ekonomi, sosial dan ilmu pengetahuan. Kaum syiah menjadi warga negara kelas dua, paling tidak sampai tahun 1960 an.
Pada saat itu israel telah gencar melakukan agresi. Dalam peristiwa perang enam hari (5- 10 juni 1967), israel berhasil mengubah peta timur tengah dengabn mengambil gurun sinai dan jalur gaza dari mesir, dataran tinggi golan dari suriah, serta tepi barat dan yerusalem timur dari yordania.
Dalam perang yom kippur (6 – 24 oktober 1973), pasukan israel berhasil melaju hingga 32km dari damaskus (suriah) dan 65km dari kairo (mesir). Lebanon pun tak ketinggalan mendapat ancaman agresi dari israel.
Pesona musa sadr
Pada tahun 1970 an, seorang ulama syiah najaf yang semula tinggal di iran bernama musa sadr pindah ke lebanon. Musa sadr yang merupakan murid khomeini- pemimpin spiritual iran- kemudian mendirikan sebuah orgainsasi untuk kaum syiah lebanon bernama afwaj al muqowimah al lubnaniyah (amal).
Daya tarik sadr telah memikat para pemuda syiah untuk bangkit dan memperbaiki kehidupan mereka. Padahal kaum muda syiah sebelumnya kebanyakan lebih tertarik dengan paham kiri (sosialis). Sadr meniupkan di hati para pemuda itu apa yang ia sebut “Jihad Karbala.”
Pada tahun 1975, terjadi perang saudara di lebanon. Sadr langsung membangun sayap militer amal. Karisma sadr menarik kaum muda syiah berbondong- bondong mendaftarkan diri. Sikap pemberontakan terhadap dominasi kristen maronites pada pemerintahan lebanon terus dipupuk.
Namun pada tahun 1978, saat berkunjung ke tripoli (libya), sadr diculik dan hilang entah kemana. Ia tak diketemukan hingga hari ini.
Hilangnya sadr mebuat para pengikutnya marah besar. Semangat berjuang demi syiah kian menjadi- jadi. Keinginan untuk revolusi terus diembuskan.
Namun tiadanya sadr membawa perubahan dalam tubuh amal. Disatu sisi organisasi ini semakin berkembang. Pengikutnya semakin banyak. Namun disi lain orientasinya mulai bergeser. Mereka telah menceburkan diri kedalam kancah politik. Apalagi setelah amal dipimpin oleh seorang profesional muda syiah, nabih berri. Amal kian menjelma menjadi perkumpulan nasionalis yang memprjuangkan nasib pengikut syiah sbagai rakyat lebanon. Bukan lagi membangun sebuah negara seperti iran sebagaimana cita- cita sadr. Banyak pemuda pro iran yang tak puas dengan sikap berri.
Pada tahun 1982, israel melancarkan operasi peace in galilee atas lebanon dan berhasil menduduki bagian selatan negara itu. Presiden amerika serikat kala itu, ronald reagen, berupaya menengahi krisis antara israel lebanon dan suriah. Israel yang merasa rugi besar akibat agresinya itu terpaksa menyetujui usulan AS untuk melkukan gencatan senjata dengan lebanon.
Dilakukanlah kesepakatan philip habib, diambil dari nama orang yang ditunjuk sebagai penengah dalam kesepakatan ini. Pihak lebanon diwakili oleh perkumpulan penyelamat nasional yang terdiri atas lima wakil kelompok di lebanon. Berri salah satu diantaranya.
Salah satu bunyi kesepakatan tersebut adalah mengusir para pejuang PLO dari lebanon. Tentu saja kesepakatan ini melukai parasaan mayoritas umat islam di lebanon. Bahkan presiden lebanon saat itu, racheed karami, tak mau melaksnakan kesepakatan tersebut.
Presiden lebanon sebelumnya, ilyas sirkis, menilai kesepakatan itu adalah pengkhianatan terdap perjuangan rakyat palestina dan perjuangan menetang penjajahan zionis. Keputusan tersebut juga dianggap bertentangan dengan aspirasi rakyat lebanon yang ingin menghalau tentara zionis dari negara mereka.
Hal ini semakin menambah perasaan tak senangnya kaum muda syiah terhadap berri. Lalu, hussain musawi, orang nomor dua di tubuh amal, membuat penolakan terbuka atas sikap berri.
Iran mencoba menjadi penengah atas pecahnya amal. Namun berri tak mau tunduk kepada keputusan iran yang dianggapnya terlalu memihak musawi. Akhirnya musawi dan kalangan muda syiah yang berada di baalbak, lembah bika, beramai- ramai keluar dari amal.
Pada 12 juli 1982, musawi dkk mendirikan apa yang disebut amal al islamiyyah. Tujuan dari kelompok ini adalah mengembalikan ajaran khomeini dan sadr dalam tubuh pengikut syiah lebanon. Inilah cikal bakal terbentuknya hizbullah.

0 komentar:

Post a Comment