NUDIS

Posted by Fursan Allail On 18:19 | 3 comments

Tunggu sebentar, mari kita berbincang tentang perkara yang sangat sensitif. Aurat. Kamu ingat kan, apa yang disebut aurat?
Itulah bagian tubuh yang sangat pribadi (privy part). Kita tidak ingin orang lain melihatnya, karena bagian itu menjadi simbol dari jati diri kita secara fisik. Bahkan kadangkala kita sendiri merasa malu memandangi bagian itu berlama- lama, misalnya, saat di kamar mandi. Ups, kayak ga ada kerjaanaja yak!
Bagi kaum adam alias kaum lelaki, batas aurat mulai dari pusar ke bawah hingga betis kaki. Sedang bagi kaum hawa, menurut hadis Nabi Saw, batas auratnya adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Kok beda? Hal itu menandakan keistimewaan kaum perempuan, hampir semua bagian tubuhnya bersifat pribadi. Nilainya tinggi, karena itu jangan diecer- ecer sembarangan.
Contohnya bagi kaum hawa, rambut kamu nih ibarat mahkota diri. Banyak perempuan- gadis ting- ting atawa nenek bangka- yang justru membiarkan rambutnya terbuka. Mereka menggelar pameran seni di atas kepala : mulai dari rebonding, hair painting, hingga berbagai model wig ( rambut palsu nih! ). Lho, mengapa mahkota diri yang “mahal” itu diobrak- abrik lalu diobral ke publik bak pedagang kaki lima? Bukan musim big sale tuh..!
Islam memerintahkan kaum perempuan mukminat agar menjaga rambutnya yang amat berharga dengan jilbab atau hijab. Lazimnya benda bernilai tinggi harus dikemas dalam format kuat dan rapi. Lihat saja, emas atau intan permata yang disimpan dalam brankas besi. Mana ada orang membawa emas batangan dengan tas palstik, hayo..!
Jilbab ialah simbol pemeliharaan diri paling aman, sebab ditentukan oleh Al Hafizh ( Sang Maha Pemelihara ) dan Al Muhaimin (Sang Maha Pelindung ). Bila ada komentator yang menyebut jilbab mengurangi keindahan dan kecantikan perempuan, maka mereka tak mengetahui rahasia ketentuan Sang Maha Pencipta segala keindahan dan kesucian ( Al Badi’ wa al Quddus ).
Nah, jika rambut kepala sudah sedemikian tinggi nilainya, apalgi pusar dan bagian tubuh sensitif lainnya. Jangan terpengaruh dengan penampilan Britney Spears yang suka memamerkan pusernya. Bila kita simak liputan berita tentang Biografi Spears, maka kita akan mengetahui betapa malang nasibnya sebagai perawan yang diombang- ambingkan keadaan. Spears tipe gadis yang labil, sehingga harus melakukan segala aksi tak waras atawa crazy. Guru besar Britney adalah Madonna yang pernah melemparkan- maaf- celana dalamnya pada suatu konser.
Dalam bentuk paling ekstrem, orang- orang yang labil itu kemudian melakukan nudisme, yakni praktek bertelanjang diri. Menanggalkan semua pakaian, hingga tak seheli benangpun menutupi tubuh. Tak ada lagi batas antara aurat dengan bagian tubuh lain. Agar lebih elegn, mereka membungkusnya dengan naturisme, yaitu paham yang menyatukan diri dengan alam, seperti Robinson crusoe yang terdampar di pulau asing, Deni manusia ikan, atau Romi yang dibesarkan induk Serigala. Kaum nudis pura- pura lupa, bahwa Crusoe, Deni, dan romi tetap menutup auratnya sebisa mungkin dengan alat ala kadarnya, walau hidup di alam bebas.
Ada lagi aliran Gymnosophy, doktrin agama hindu yang memandang ketelanjangan sebagai bentuk kezuhudan dan kesalehan. Seorang fakir yang tidak ingin terpenjara dengan aneka pakaian dan perhiasan dunia. Mereka keliru menghayati dunia sebagai lahan ujian bagi kehidupan di akhirat. Mereka sengaja menyiksa diri demi mencapai kesenangan abadi yang terbukti semu.
Sohib muda, kita bisa memahami perilaku suku Kubu di Jambi, Badui Dalam di Banten, Dayak di Kalimantan, atau suku Dani di pegunungan Papua yang tidak menutup aurat secara sempurna. Pendidikan dan dakwah mungkin belum menyentuh mereka. Tapi kalau ada Madonna dan Spears mania bergelantungan di dalam bus kota dan kereta listrik, opo tumon? Apa maunya? Begitu pula pemuda yang bercelana Hawai atau bergaya Flinstone di tengah keramaian. Mau narik perhatian…, jangan gitu dong caranya….!

3 comments:

  1. hayooo.... siapa yang jadi pengikutnya..???

    ReplyDelete
  2. Woee..celana dalam pesing aja dilempar2...

    ReplyDelete
  3. comn1> hayo sapa mau???
    comn2> bau bau bau

    ReplyDelete