(160113)
Seorang kakek sedang berjalan2 sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran desa. Mereka menemukan seekor kura2. Anak itu mengambilnya dan mengamatinya. Kura2 itu segera menarik kaki dan kepalanya masuk dibawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.
"cara demikian tidak akan pernah berhasil nak, sini, kakek akan mencoba mengajarimu," Kata kakek.
Kemudian mereka pun pulang. Sang kakek meletakkan kura2 tersebut di dekat perapian. Beberapa menit kemudian kura2 itu mengeluarkan kaki dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak, bergerak mendekati si anak.
"Janganlah mencoba memaksa melakukan segala sesuatu, nak" Nasihat kakek. "Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya."
#Disadur dengan sedikit edit dari buku Keebok
* * *
Subhanallah. Gimana mau nentang dan durhaka coba, ketika diri ada masalah, kemudian masih berpikir tentang strategi dan jalan keluar, eh.. Allah sudah kasih solusi. Dimana lagi bisa cari sesembahan lain sebaik dan se elit Dia,, hayo?
Hanya orang2 berotak ayam yg berani menduakannya. Baru diacungi jagung bervitamin, sudah berani berpindah tuan. Berkoar2 tentang keburukan majikannya yg dulu sembari menikmati gelontoran dolar.
Dia tidak sadar apa? Bahwa jangankan jagung elit, mulai dari bulu hingga kokok suaranya, segalanya dari majikan yg dia perolok, milik-Nya dan hanya kembali pada-Nya, Allah azza wa jala. Lihat saja endingnya! Itulah pembedanya...
* * *
Keranda bersarung hijau ini, laris sekali penumpangnya. Belumlah genap 7 hari tetangga sebelah rumah menaikinya, sekarang giliran pemuda yang satunya lagi, menumpang ke tempat peraduan terakhir, ke ruang tunggu terminal masa depan. Kemudian aku teringat sebuah puisi karya Malik bin Dinar :
"Aku pergi ke pekuburan dan berseru
Mana pembesar dan orang hina?
Semua binasa, tiada berita
Semua mati, berita pun mati
Wahai orang yang bertanya padaku tentang masa lalu
Tidakkah kau belajar dari apa yang kau lihat?
Anak manusia datang dan pergi
Wajah-wajah yang rupawan itu PUPUS."
* * *
(170113)
Semua status kayaknya satu arah ni, banjir. Air meluber, efeknya? Kendaraan mogok, lalu lintas padat merangkak (baca : macet), jadwal terbengkalai, nih PLN ikut-ikutan latah-pemadaman tanpa batas waktu.
Kalau sudah seperti itu baru semua panik. Pelajar panik, pekerja panik, pejabat panik, menteri dan penggede2 pun panik. Mulailah jemari yg bernama telunjuk ini teracung. Bukan keatas laiknya pelajar yg interupsi, melainkan kearah tenda2 mewah-tempat pejabat2 ngantor, kemudian lanjut kearah sesama yg 'gemar menabung sampah' di kali dan saluran air, serta para penebang liar berdasi.
Jarang sekali yg mengarahkan telunjuknya tsb kearah jidatnya masing2. Padahal, mereka memiliki andil terbesar dari setiap bencana yg terjadi, hal ini terukir mantab dalam kitab suci (QS. Ar Ruum : 41), bukan asal tuduh. Jika saja mereka mau belajar dari sejarah, niscaya tak kan ada keledai yang menyerupai manusia.
#Edisi Panic Management
* * *
(180113)
Air ini, bukannya bergerak atas kehendak sendiri. Ia punya alat pengendali. Sebuah remote control. Ketika ditekan tombol ON, maka berlarianlah ia menghambur ke arah yang lebih rendah, bahasa manusianya -gravitasi-. Ketika tombol OFF ditekan, semua berhenti, berkumpul, melingkar mengelilingi sebuah wadah-waduk-bendungan-telaga.
Efektifitas pengendali elektronik ini sungguh diluar nalar terliar manusia termodern sekalipun. Mereka hanya melihat dari hitungan matematis, dibantu kalkulator, mengkalkulasi setiap kemungkinan. Untung atau rugi, ah..bahasa pasar. Mereka lupa atau bahkan pura2 lupa siapa pemegang kendali sesungguhnya, bukan hanya air, gunung, lempengan dasar laut bahkan meteorit penghuni kegelapan tata surya. Tuhan.
Tuhan, atau mahfum kita kenal dengan sebutan Allah, pencipta langit dan bumi, pemelihara diantara keduanya, Dialah pemegang kendali-remote control- atas ciptaan-Nya. Kun fayakun - jadi maka jadilah. Beliau telah mengkhabarkan melalui 'utusan2-Nya', tersebar keseantero mayapada, agar seluruh ciptaan-Nya tunduk pada-Nya, pada syariat-Nya sahaja. Agar jangan sekalipun menduakan-Nya dengan apapun, atau dalam bahasa dakwah dikenal dengan nama Tauhid. Siapapun yang mengingkarinya, tak menerapkan syariat-Nya, akan menemui kebinasaan, sehebat apapun teknologi yang ia miliki. Hancur sehancur-hancurnya. Lebur selebur-leburnya. Masuk dalam history sebagai bangsa dan kaum pengkhianat. Abadi dalam kitab suci.
Dengan kejadian seperti ini, masihkah tangan gemetar kita percaya dengan 'kalkulator'? Ataukah berbalik arah, menengok sejarah dalam keabadian kitab suci, kemudian menjadi beriman? Kalianlah yang menentukan
#Pray and Respect to Jakarta
* * *
Cinta menurut Islam adalah sesuatu yang asing, dan merupakan hak preogatif Tuhan untuk diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dengan demikian, cinta adalah diatas kuasa manusia.
Cinta yang tulus biasanya datang tanpa diundang, dan hanya Allah jua yang mampu menghapus dan membaliknya menjadi rasa yang lain.
#Edisi Cermin Hati
* * *
(190113)
Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Ialah melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.
#Edisi Sihir Hati
* * *
Life is an ice cream. Enjoy it before it melts. Hidup itu seperti sebatang es krim. Nikmatilah sebelum ia meleleh.
#Film Black, scene ketika michele yang buta dan tuli serta bisu, gagal untuk ketiga kalinya dalam ujian di sebuah universitas. AWESOME
* * *
(200113)
Coba kaitkan hal-hal berikut ini kemudian rangkai menjadi satu kegiatan yang layak dan patut untuk dikerjakan. Hari minggu-libur, pagi hari, sehat wal afiat, cuaca cerah, dan anggap saja tanggal muda. Aktifitas apa yang pantas untuk mensyukuri dan mentadaburi segala nikmat-Nya tadi? Berikut pilihannya, silakan pilih salah satu, dengan catatan, syukur disini bermakna = menempatkan segala sesuatu pada tempatnya;
1. Olah raga
2. Ta'lim / Kajian keislaman
3. Refreshing / jalan-jalan
4. Shopping
5. Istirahat / bermalas-malasan
* * *
Sesungguhnya tabib mempunyai pengetahuan yang menuntunnya jika si pasien masih berusia panjang. Tetapi manakala perjalanan si pasien sudah habis, tabib pun akan kebingungan, dan semua jamu-jamuan tidak ada gunanya lagi.
#Buku baru, "Hidupkan Hatimu ~ Dr. Aidh Al Qarni
* * *
__ 5 Bola Kehidupan (1) __
Bayangkan hidup seumpama suatu permainan ketangkasan. Dimana kita harus menjaga keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, keluarga, kesehatan, teman dan spirit, kita harus menjaga agar ke 5 bola ini seimbang di udara.
Kita akan segera mengerti, bahwa ternyata 'Pekerjaan' hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya, maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi 4 bola lainnya, yaitu: keluarga, kesehatan, teman dan spirit, terbuat dari gelas. Yang jika kita menjatuhkan salah satunya, maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores , rusak atau bahkan akan hancur berkeping-keping.
Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan menjaga keseimbangannya.
But how? Bagaimana caranya?
#Bersambung ke seri2
* * *
Seorang kakek sedang berjalan2 sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran desa. Mereka menemukan seekor kura2. Anak itu mengambilnya dan mengamatinya. Kura2 itu segera menarik kaki dan kepalanya masuk dibawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.
"cara demikian tidak akan pernah berhasil nak, sini, kakek akan mencoba mengajarimu," Kata kakek.
Kemudian mereka pun pulang. Sang kakek meletakkan kura2 tersebut di dekat perapian. Beberapa menit kemudian kura2 itu mengeluarkan kaki dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak, bergerak mendekati si anak.
"Janganlah mencoba memaksa melakukan segala sesuatu, nak" Nasihat kakek. "Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya."
#Disadur dengan sedikit edit dari buku Keebok
* * *
Subhanallah. Gimana mau nentang dan durhaka coba, ketika diri ada masalah, kemudian masih berpikir tentang strategi dan jalan keluar, eh.. Allah sudah kasih solusi. Dimana lagi bisa cari sesembahan lain sebaik dan se elit Dia,, hayo?
Hanya orang2 berotak ayam yg berani menduakannya. Baru diacungi jagung bervitamin, sudah berani berpindah tuan. Berkoar2 tentang keburukan majikannya yg dulu sembari menikmati gelontoran dolar.
Dia tidak sadar apa? Bahwa jangankan jagung elit, mulai dari bulu hingga kokok suaranya, segalanya dari majikan yg dia perolok, milik-Nya dan hanya kembali pada-Nya, Allah azza wa jala. Lihat saja endingnya! Itulah pembedanya...
* * *
Keranda bersarung hijau ini, laris sekali penumpangnya. Belumlah genap 7 hari tetangga sebelah rumah menaikinya, sekarang giliran pemuda yang satunya lagi, menumpang ke tempat peraduan terakhir, ke ruang tunggu terminal masa depan. Kemudian aku teringat sebuah puisi karya Malik bin Dinar :
"Aku pergi ke pekuburan dan berseru
Mana pembesar dan orang hina?
Semua binasa, tiada berita
Semua mati, berita pun mati
Wahai orang yang bertanya padaku tentang masa lalu
Tidakkah kau belajar dari apa yang kau lihat?
Anak manusia datang dan pergi
Wajah-wajah yang rupawan itu PUPUS."
* * *
(170113)
Semua status kayaknya satu arah ni, banjir. Air meluber, efeknya? Kendaraan mogok, lalu lintas padat merangkak (baca : macet), jadwal terbengkalai, nih PLN ikut-ikutan latah-pemadaman tanpa batas waktu.
Kalau sudah seperti itu baru semua panik. Pelajar panik, pekerja panik, pejabat panik, menteri dan penggede2 pun panik. Mulailah jemari yg bernama telunjuk ini teracung. Bukan keatas laiknya pelajar yg interupsi, melainkan kearah tenda2 mewah-tempat pejabat2 ngantor, kemudian lanjut kearah sesama yg 'gemar menabung sampah' di kali dan saluran air, serta para penebang liar berdasi.
Jarang sekali yg mengarahkan telunjuknya tsb kearah jidatnya masing2. Padahal, mereka memiliki andil terbesar dari setiap bencana yg terjadi, hal ini terukir mantab dalam kitab suci (QS. Ar Ruum : 41), bukan asal tuduh. Jika saja mereka mau belajar dari sejarah, niscaya tak kan ada keledai yang menyerupai manusia.
#Edisi Panic Management
* * *
(180113)
Air ini, bukannya bergerak atas kehendak sendiri. Ia punya alat pengendali. Sebuah remote control. Ketika ditekan tombol ON, maka berlarianlah ia menghambur ke arah yang lebih rendah, bahasa manusianya -gravitasi-. Ketika tombol OFF ditekan, semua berhenti, berkumpul, melingkar mengelilingi sebuah wadah-waduk-bendungan-telaga.
Efektifitas pengendali elektronik ini sungguh diluar nalar terliar manusia termodern sekalipun. Mereka hanya melihat dari hitungan matematis, dibantu kalkulator, mengkalkulasi setiap kemungkinan. Untung atau rugi, ah..bahasa pasar. Mereka lupa atau bahkan pura2 lupa siapa pemegang kendali sesungguhnya, bukan hanya air, gunung, lempengan dasar laut bahkan meteorit penghuni kegelapan tata surya. Tuhan.
Tuhan, atau mahfum kita kenal dengan sebutan Allah, pencipta langit dan bumi, pemelihara diantara keduanya, Dialah pemegang kendali-remote control- atas ciptaan-Nya. Kun fayakun - jadi maka jadilah. Beliau telah mengkhabarkan melalui 'utusan2-Nya', tersebar keseantero mayapada, agar seluruh ciptaan-Nya tunduk pada-Nya, pada syariat-Nya sahaja. Agar jangan sekalipun menduakan-Nya dengan apapun, atau dalam bahasa dakwah dikenal dengan nama Tauhid. Siapapun yang mengingkarinya, tak menerapkan syariat-Nya, akan menemui kebinasaan, sehebat apapun teknologi yang ia miliki. Hancur sehancur-hancurnya. Lebur selebur-leburnya. Masuk dalam history sebagai bangsa dan kaum pengkhianat. Abadi dalam kitab suci.
Dengan kejadian seperti ini, masihkah tangan gemetar kita percaya dengan 'kalkulator'? Ataukah berbalik arah, menengok sejarah dalam keabadian kitab suci, kemudian menjadi beriman? Kalianlah yang menentukan
#Pray and Respect to Jakarta
* * *
Cinta menurut Islam adalah sesuatu yang asing, dan merupakan hak preogatif Tuhan untuk diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dengan demikian, cinta adalah diatas kuasa manusia.
Cinta yang tulus biasanya datang tanpa diundang, dan hanya Allah jua yang mampu menghapus dan membaliknya menjadi rasa yang lain.
#Edisi Cermin Hati
* * *
(190113)
Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Ialah melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.
#Edisi Sihir Hati
* * *
Life is an ice cream. Enjoy it before it melts. Hidup itu seperti sebatang es krim. Nikmatilah sebelum ia meleleh.
#Film Black, scene ketika michele yang buta dan tuli serta bisu, gagal untuk ketiga kalinya dalam ujian di sebuah universitas. AWESOME
* * *
(200113)
Coba kaitkan hal-hal berikut ini kemudian rangkai menjadi satu kegiatan yang layak dan patut untuk dikerjakan. Hari minggu-libur, pagi hari, sehat wal afiat, cuaca cerah, dan anggap saja tanggal muda. Aktifitas apa yang pantas untuk mensyukuri dan mentadaburi segala nikmat-Nya tadi? Berikut pilihannya, silakan pilih salah satu, dengan catatan, syukur disini bermakna = menempatkan segala sesuatu pada tempatnya;
1. Olah raga
2. Ta'lim / Kajian keislaman
3. Refreshing / jalan-jalan
4. Shopping
5. Istirahat / bermalas-malasan
* * *
Sesungguhnya tabib mempunyai pengetahuan yang menuntunnya jika si pasien masih berusia panjang. Tetapi manakala perjalanan si pasien sudah habis, tabib pun akan kebingungan, dan semua jamu-jamuan tidak ada gunanya lagi.
#Buku baru, "Hidupkan Hatimu ~ Dr. Aidh Al Qarni
* * *
__ 5 Bola Kehidupan (1) __
Bayangkan hidup seumpama suatu permainan ketangkasan. Dimana kita harus menjaga keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, keluarga, kesehatan, teman dan spirit, kita harus menjaga agar ke 5 bola ini seimbang di udara.
Kita akan segera mengerti, bahwa ternyata 'Pekerjaan' hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya, maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi 4 bola lainnya, yaitu: keluarga, kesehatan, teman dan spirit, terbuat dari gelas. Yang jika kita menjatuhkan salah satunya, maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores , rusak atau bahkan akan hancur berkeping-keping.
Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan menjaga keseimbangannya.
But how? Bagaimana caranya?
#Bersambung ke seri2
* * *
0 komentar:
Post a Comment