(210113)
Panggung 1 : Jauh di sebuah dusun nelayan dengan bau laut yang kental. Seorang paman menanyakan keponakannya yang telah lama pergi ke kota. Dengan bangga ibunya menjawab," Alhamdulillah, sekarang hidup Bejo sudah enak. Dia bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung tinggi."
Panggung 2 : Di sebuah gedung perkantoran ditengah kota yang sibuk. Seorang bos berdasi menanyakan tentang seorang pegawai yang tampak lusuh. Dengan gugup, manajernya menjawab," Namanya Bejo, pak! Pegawai rendahan di bagian kebersihan. Sayang, nasibnya tidak sebaik namanya."
Aha! Betapa relatifnya nilai sebuah pekerjaan. Dari satu sudut pandang, sesuatu yang dibanggakan ternyata tak ubahnya cemoohan. Namun dari sudut yang lain, sebuah ejekan ternyata sumber harapan panjang.
Begitulah bila pikiran mulai menilai-nilai apa yang disebut kemujuran hidup, maka pada saat yang sama ia memisah-misahkan orang ke dalam kelas-kelas yang berbeda. Padahal melalui tatapan hati nurani, tiadalah lebih berharga, jabatan tinggi dihadapan jabatan rendah.
Ketika anda menghargai dan membebaskan diri dari peringkat-peringkat "keberunungan", disaat itu anda mampu mendengar bisikan nurani.
#Edisi Sihir Hati
* * *
Ajaib
Awal membaca buku ini, jujur, agak kurang gregetnya, entahlah, tak tahu sebabnya. Mungkin karena tingkat keilmuan dan pemahaman saya yg 'cetek', masih dangkal, bukan karena tebaran kalimat2 majasinya.
Tak kuhiraukan sendat2 yg menggelayuti benak di kalbu, kuteruskan membelah belantara sastra yg terhimpun dalam karya akbar ini. Namun, makin jauh kedalam, makin buntu, tak kutemukan keasyikan membaca seperti saat kulahap 7 jilid adikarya JK. Rowling, atau tetralogi laskar pelangi-nya Andrea Hirata. Gelap, tak ada cahaya.
Akhirnya kubuka resensi pada halaman terakhirnya. Aneh, disini penulis bertutur tentang awal pengambilan tema-merumuskan ide hingga mengerucutlah itikadnya, bahwa dia lah sang terpilih, dengan mengesampingkan keajaiban2 yg menyertai si penulis ini.
Setelah membaca kronologi diatas, cling, seperti magic, ada pintu yg membuka tabir2 kesemrawutanku dalam memahami isi cerita buku ini. Semua semakin terang, nyata, terkoneksi dengan indah. Seakan terlupa bahwa tadi pernah terjebak dalam labirin penuh sekat. Great book!!! U Must Read
#Resensi buku Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan, by Tasaro GK
* * *
Cinta dan Waktu
Alkisah di sebuah pulau kecil, tinggalah beberapa benda2 abstrak: ada cinta, kekayaan, kesedihan, kegembiraan dsb. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika datang badai menghempas pulau kecil itu, dan air laut tiba2 naik menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat2 menyelamatkan diri mereka masing2. Cinta sangat kebingungan karena hanya dia yang tidak mampu berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai, mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki cinta.
Tak lama kemudian, cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perahu," Kekayaan, kekayaan tolong aku." teriak cinta. "aduh maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku, aku tak dapat membawamu serta, nanti perahuku tenggelam," kata kekayaan sambbil beranjak pergi dengan perahunya.
Demikianlah yang terjadi, tak ada satupun penghuni pulau itu yang mau memberikan pertolongan pada cinta. Baik itu kegembiraan, kecantikan, maupun kesedihan, tak ada yang mau menolong, padahal air laut semakin lama semakin meninggi dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah seorang tua menawarkan bantuan agar cinta segera naik ke perahunya.
Di pulau terdekat, orangtua itu menurunkan cinta kemudian segera pergi lagi. Pada saat itulah baru cinta sadar bahwa ia tidak mengetahui siapa orangtua yang telah menolongnya tadi. Cinta segera menanyakannya kepada seorang tua penduduk pula itu," Oh orangtua tadi? Dia adalah waktu," kata orang itu. "tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman2 yang mengenalku pun enggan menolongku," tanya cinta heran. "sebab" kata orang itu," Hanya waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu....."
#Disadur dengan beberapa edit dari Keebook
* * *
Rasa-rasanya aku sendiri yang harus turun tangan. Membiarkan waktu bekerja dengan caranya sungguh memuakkan. Kau, harus mati dengan kedua tanganku ini.
Bagaimana mungkin kau masih hidup, sementara akses pertemananmu telah kubekukan. Bagaimana mungkin kau masih bisa bernafas lega, sedangkan tak secuil pun telepon maupun sms mu kurespon. Sedangkan waktu yang kugadang-gadang bisa merengkuhmu dalam kebinasaan, tak jua mampu menunjukkan kebolehannya. Payah.
Kali ini tanganku sendiri yang akan mematahkan batang leher rinduku, memelintirnya hingga putus. Menyaksikannya meregang nyawa, kemudian tergeletak, tak bernyawa. Rindu terlarang ini sungguh membuatku, hidup segan matipun tak sudi. Beristirahatlah dalam damai, rindu.
#Episode Terakhir Rindu Terlarang
* * *
(220113)
"Temanmu yang setiap kali bertemu denganmu selalu mengingatkan bagianmu di sisi Allah, lebih baik di banding temanmu yang ketika bertemu denganmu selalu meletakkan dinar di telapak tanganmu"
(Bilal bin Saad rahimahullah)
* * *
Alhamdulillah, naik adalah rejeki, gak naik berarti belum rejekinya. Tak akan pernah tertukar nasib orang satu dengan yang lainnya. Dan tak akan pernah berkurang sedikit pun kemulyaan-Nya, meski dunia dan seisinya merongrong kekuasaan-Nya.
* * *
__ 5 Bola Kehidupan (2) __
Bagaimana caranya menjaga keseimbangan 5 buah bola yang bernama : Pekerjaan, keluarga, kesehatan, teman dan spirit, agar seimbang di udara? Sekedar "clue", bahwa bola yang bernama pekerjaan hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya, maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi 4 bola lainnya, yaitu: keluarga, kesehatan, teman dan spirit, terbuat dari gelas. Yang jika kita menjatuhkan salah satunya, maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores , rusak atau bahkan akan hancur berkeping-keping.
Caranya adalah sbb :
1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing2 diri kita spesial.
2. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya, seakan2 ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.
3. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar2 kalah sampai kita berhenti berusaha.
#Bersambung ke Episode 3
* * *
(230113)
Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata "Tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya. Cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin. Dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya 'sayap'.
Jangan lupa, bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.
#Lanjutan __ 5 Bola Kehidupan (3) __
* * *
Pemenang adalah mereka yg tidak tahan dengan kekalahan. Dan saya adalah seorang pemenang.
#Vladimir Petkovic - Pelatih SS Lazio
* * *
Silahkan kalian ambil rembulan, bintang, meteor, dan seluruh benda langit lainnya. Aku tak akan pernah murka ataupun bersedih, karena kebahagiaanku seperti langit ini. Seberapa banyak kalian mengambil isinya, tak kan pernah berkurang luas dan volumenya.
#Episode Baru
* * *
Sepantasnya disebut apa, jika seorang produsen padi malah mengimpor nasi? Jika keahlian dan teknologi alasannya, kenapa ini berlangsung bukan hanya setahun, melainkan puluhan tahun?
#Speechless
* * *
Mengapa mereka ingin mengusirmu, malam?
Dosakah kau karena lancang memeluk rembulan?
Mengapa mereka bergegas ingin menjumpaimu, embun?
Dan mengabaikan malamku yang lelap
Bukankah dewi malam akan nampak jelitanya ketika kau selimuti
Gemintang nan jauh akan bergetar kemilaunya mengalahkan mentari
Kodok, jangkrik dan serangga lainnya bernyanyi merdu kala kau tiba
Hujan nan membadai pun terasa menenangkan juga karena gelapmu
Lalu, mengapa mereka tetap ingin mengusirmu?
Aku, disini, ingin terus mendekapmu
Mendengar prosa indahmu yang mengalun damai
Melihat ayumu dalam lelah penatku
Karena engkau lah, aku, bergelar Al Lail...
#Namaku Al Lail
* * *
(240113)
Disini, mentari masih malu2 untuk bersua. Keremangan dan ditemani beberapa bulir embun seakan menegaskan, rintik tinggal menunggu waktu.
Kusejajarkan sepasang kaki degilku, sembari menikmati denting gitar dari rumah sebelah. Ah..jika saja hari2 seperti ini sepanjang tahun, niscaya melati tak kan pernah layu, sambil mengharap senja kekal diufuk barat
#Episode Selembar Tikar Mendhong
* * *
Senja, merupakan sebuah muara hari, tempat dimana pertemuan antara siang-sang penggenggam mentari dan malam-sang pemeluk rembulan. Bertasbih apa2 yg ada di langit, dan apa2 yg ada di bumi.
#Episode Mudik
* * *
Panggung 1 : Jauh di sebuah dusun nelayan dengan bau laut yang kental. Seorang paman menanyakan keponakannya yang telah lama pergi ke kota. Dengan bangga ibunya menjawab," Alhamdulillah, sekarang hidup Bejo sudah enak. Dia bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung tinggi."
Panggung 2 : Di sebuah gedung perkantoran ditengah kota yang sibuk. Seorang bos berdasi menanyakan tentang seorang pegawai yang tampak lusuh. Dengan gugup, manajernya menjawab," Namanya Bejo, pak! Pegawai rendahan di bagian kebersihan. Sayang, nasibnya tidak sebaik namanya."
Aha! Betapa relatifnya nilai sebuah pekerjaan. Dari satu sudut pandang, sesuatu yang dibanggakan ternyata tak ubahnya cemoohan. Namun dari sudut yang lain, sebuah ejekan ternyata sumber harapan panjang.
Begitulah bila pikiran mulai menilai-nilai apa yang disebut kemujuran hidup, maka pada saat yang sama ia memisah-misahkan orang ke dalam kelas-kelas yang berbeda. Padahal melalui tatapan hati nurani, tiadalah lebih berharga, jabatan tinggi dihadapan jabatan rendah.
Ketika anda menghargai dan membebaskan diri dari peringkat-peringkat "keberunungan", disaat itu anda mampu mendengar bisikan nurani.
#Edisi Sihir Hati
* * *
Ajaib
Awal membaca buku ini, jujur, agak kurang gregetnya, entahlah, tak tahu sebabnya. Mungkin karena tingkat keilmuan dan pemahaman saya yg 'cetek', masih dangkal, bukan karena tebaran kalimat2 majasinya.
Tak kuhiraukan sendat2 yg menggelayuti benak di kalbu, kuteruskan membelah belantara sastra yg terhimpun dalam karya akbar ini. Namun, makin jauh kedalam, makin buntu, tak kutemukan keasyikan membaca seperti saat kulahap 7 jilid adikarya JK. Rowling, atau tetralogi laskar pelangi-nya Andrea Hirata. Gelap, tak ada cahaya.
Akhirnya kubuka resensi pada halaman terakhirnya. Aneh, disini penulis bertutur tentang awal pengambilan tema-merumuskan ide hingga mengerucutlah itikadnya, bahwa dia lah sang terpilih, dengan mengesampingkan keajaiban2 yg menyertai si penulis ini.
Setelah membaca kronologi diatas, cling, seperti magic, ada pintu yg membuka tabir2 kesemrawutanku dalam memahami isi cerita buku ini. Semua semakin terang, nyata, terkoneksi dengan indah. Seakan terlupa bahwa tadi pernah terjebak dalam labirin penuh sekat. Great book!!! U Must Read
#Resensi buku Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan, by Tasaro GK
* * *
Cinta dan Waktu
Alkisah di sebuah pulau kecil, tinggalah beberapa benda2 abstrak: ada cinta, kekayaan, kesedihan, kegembiraan dsb. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika datang badai menghempas pulau kecil itu, dan air laut tiba2 naik menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat2 menyelamatkan diri mereka masing2. Cinta sangat kebingungan karena hanya dia yang tidak mampu berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai, mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki cinta.
Tak lama kemudian, cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perahu," Kekayaan, kekayaan tolong aku." teriak cinta. "aduh maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku, aku tak dapat membawamu serta, nanti perahuku tenggelam," kata kekayaan sambbil beranjak pergi dengan perahunya.
Demikianlah yang terjadi, tak ada satupun penghuni pulau itu yang mau memberikan pertolongan pada cinta. Baik itu kegembiraan, kecantikan, maupun kesedihan, tak ada yang mau menolong, padahal air laut semakin lama semakin meninggi dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah seorang tua menawarkan bantuan agar cinta segera naik ke perahunya.
Di pulau terdekat, orangtua itu menurunkan cinta kemudian segera pergi lagi. Pada saat itulah baru cinta sadar bahwa ia tidak mengetahui siapa orangtua yang telah menolongnya tadi. Cinta segera menanyakannya kepada seorang tua penduduk pula itu," Oh orangtua tadi? Dia adalah waktu," kata orang itu. "tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman2 yang mengenalku pun enggan menolongku," tanya cinta heran. "sebab" kata orang itu," Hanya waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu....."
#Disadur dengan beberapa edit dari Keebook
* * *
Rasa-rasanya aku sendiri yang harus turun tangan. Membiarkan waktu bekerja dengan caranya sungguh memuakkan. Kau, harus mati dengan kedua tanganku ini.
Bagaimana mungkin kau masih hidup, sementara akses pertemananmu telah kubekukan. Bagaimana mungkin kau masih bisa bernafas lega, sedangkan tak secuil pun telepon maupun sms mu kurespon. Sedangkan waktu yang kugadang-gadang bisa merengkuhmu dalam kebinasaan, tak jua mampu menunjukkan kebolehannya. Payah.
Kali ini tanganku sendiri yang akan mematahkan batang leher rinduku, memelintirnya hingga putus. Menyaksikannya meregang nyawa, kemudian tergeletak, tak bernyawa. Rindu terlarang ini sungguh membuatku, hidup segan matipun tak sudi. Beristirahatlah dalam damai, rindu.
#Episode Terakhir Rindu Terlarang
* * *
(220113)
"Temanmu yang setiap kali bertemu denganmu selalu mengingatkan bagianmu di sisi Allah, lebih baik di banding temanmu yang ketika bertemu denganmu selalu meletakkan dinar di telapak tanganmu"
(Bilal bin Saad rahimahullah)
* * *
Alhamdulillah, naik adalah rejeki, gak naik berarti belum rejekinya. Tak akan pernah tertukar nasib orang satu dengan yang lainnya. Dan tak akan pernah berkurang sedikit pun kemulyaan-Nya, meski dunia dan seisinya merongrong kekuasaan-Nya.
* * *
__ 5 Bola Kehidupan (2) __
Bagaimana caranya menjaga keseimbangan 5 buah bola yang bernama : Pekerjaan, keluarga, kesehatan, teman dan spirit, agar seimbang di udara? Sekedar "clue", bahwa bola yang bernama pekerjaan hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya, maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi 4 bola lainnya, yaitu: keluarga, kesehatan, teman dan spirit, terbuat dari gelas. Yang jika kita menjatuhkan salah satunya, maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores , rusak atau bahkan akan hancur berkeping-keping.
Caranya adalah sbb :
1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing2 diri kita spesial.
2. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya, seakan2 ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.
3. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar2 kalah sampai kita berhenti berusaha.
#Bersambung ke Episode 3
* * *
(230113)
Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata "Tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya. Cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin. Dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya 'sayap'.
Jangan lupa, bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.
#Lanjutan __ 5 Bola Kehidupan (3) __
* * *
Pemenang adalah mereka yg tidak tahan dengan kekalahan. Dan saya adalah seorang pemenang.
#Vladimir Petkovic - Pelatih SS Lazio
* * *
Silahkan kalian ambil rembulan, bintang, meteor, dan seluruh benda langit lainnya. Aku tak akan pernah murka ataupun bersedih, karena kebahagiaanku seperti langit ini. Seberapa banyak kalian mengambil isinya, tak kan pernah berkurang luas dan volumenya.
#Episode Baru
* * *
Sepantasnya disebut apa, jika seorang produsen padi malah mengimpor nasi? Jika keahlian dan teknologi alasannya, kenapa ini berlangsung bukan hanya setahun, melainkan puluhan tahun?
#Speechless
* * *
Mengapa mereka ingin mengusirmu, malam?
Dosakah kau karena lancang memeluk rembulan?
Mengapa mereka bergegas ingin menjumpaimu, embun?
Dan mengabaikan malamku yang lelap
Bukankah dewi malam akan nampak jelitanya ketika kau selimuti
Gemintang nan jauh akan bergetar kemilaunya mengalahkan mentari
Kodok, jangkrik dan serangga lainnya bernyanyi merdu kala kau tiba
Hujan nan membadai pun terasa menenangkan juga karena gelapmu
Lalu, mengapa mereka tetap ingin mengusirmu?
Aku, disini, ingin terus mendekapmu
Mendengar prosa indahmu yang mengalun damai
Melihat ayumu dalam lelah penatku
Karena engkau lah, aku, bergelar Al Lail...
#Namaku Al Lail
* * *
(240113)
Disini, mentari masih malu2 untuk bersua. Keremangan dan ditemani beberapa bulir embun seakan menegaskan, rintik tinggal menunggu waktu.
Kusejajarkan sepasang kaki degilku, sembari menikmati denting gitar dari rumah sebelah. Ah..jika saja hari2 seperti ini sepanjang tahun, niscaya melati tak kan pernah layu, sambil mengharap senja kekal diufuk barat
#Episode Selembar Tikar Mendhong
* * *
Senja, merupakan sebuah muara hari, tempat dimana pertemuan antara siang-sang penggenggam mentari dan malam-sang pemeluk rembulan. Bertasbih apa2 yg ada di langit, dan apa2 yg ada di bumi.
#Episode Mudik
* * *
0 komentar:
Post a Comment